JAKARTA, Pemilihan kepala daerah secara serentak 2024 pada Rabu (27/11/2024) berlangsung di 545 daerah meliputi 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Pilkada yang digelar di 37 Provinsi akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2024 - 2029 diantaranya di DKI Jakarta.
Dalam ajang demokrasi ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 8.214.007 jiwa ditetapkan dalam daftar pemilih tetap (DPT) Provinsi Jakarta. ,
Mereka akan mendatangi 14.835 Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) yang tersebar di 267 kelurahan, 44 kecamatan untuk menggunakan hak pilihnya.
Seperti diketahui, Pilkada DKI 2024 diikuti pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Si Doel)
Pilkada yang bersih dan adil tidak selalu mudah sebab kecurangan dalam pemilu bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti ketidaknetralan aparatur sipil negara (ASN) dan aparat penegak hukum, politik uang, intimidasi terhadap pemilih, hingga manipulasi hasil suara.
Dalam mencegah kecurangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, menginstruksikan seluruh jajaran pengawas untuk memperbaharui (update) perkembangan di TPS setiap saat. Pengawas tidak boleh meninggalkan TPS saat proses hitung suara hingga selesai.
"Pastikan seluruh hasil di TPS berbasis rekapitulasi berjenjang, sehingga bisa pastikan nanti siapapun yang akan terpilih adalah pilihan warga Jakarta yang legitimasi, tidak ada kecurangan di satu TPS pun". ujar Ketua Bawaslu DKI Munandar Nugraha, Rabu (27/11/2024)
Baca juga:
5 Alasan Mengapa Anies Harus Jadi Presiden
|
Dalam Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI mengerahkan jumlah pengawas di TPS 14.835 orang. Kemudian, pengawas pemilu tingkat kelurahan 267 orang, pengawas tingkat kecamatan 132 orang, anggota Bawaslu kota 28 orang, dan Bawaslu provinsi 7 orang. (hy)